Turki, negara dengan julukan transkontinental atau negara yang memiliki batas wilayah dua benua yakni Eropa dan Asia (Eurasia) yang menyajikan sejuta pesona eksotisme keindahan. Turki menjadi salah satu negara yang bersahabat bagi wisatawan Indonesia. Banyak masyarakat Turki yang mampu mengerti dan berbicara bahasa Indonesia, bahkan beberapa pedagang juga menerima mata uang rupiah. Hal itu tak lepas karena negara Turki menjadi negara yang sering dikunjungi pelancong Indonesia, apalagi banyak paket umroh yang menyertakan Turki sebagai destinasi tambahan dalam itinerary. Tak heran, kalau negara asal kebab ini menjadi salah satu negara yang tak asing lagi bagi wisawatan Indonesia. Dengan sedikit ulasan tersebut, sudah siap untuk memasukkan Turki kedalam list traveling Anda? Berikut ini adalah beberapa destinasi wisata menarik yang juga dapat Anda nikmati disana.
MENGUNJUNGI ORTAKOY VILLAGE, DISTRIK TUA DI ISTANBUL
Istanbul terkenal dengan kota seribu masjid, namun di antara banyaknya masjid di kota tersebut, ada satu masjid yang unik dan mempesona wisatawan. Masjid Ortakoy atau Buyuk Mecidiye Camii, yang berarti Masjid Agung Kekaisaran Sultan Abdulecit. Masjid ini menjadi sorotan karena lokasinya yang persis di tepian selat Bosphorus dengan pemandangan yang menawan. Keunikan lain dari masjid ini adalah warna merah muda yang menghiasi beberapa bagian temboknya. Selain Masjid Ortakoy, Anda juga bisa menikmati beragam kuliner disini. Jangan lupa untuk menikmati Kumpir, sajian kentang rebus yang diberi berbagai topping seperti keju, jagung, selada, buah olive, serta saus khas sebagai campurannya.
MENIKMATI ISTANBUL DARI ATAS BOSPHORUS CRUISE
Ingin menikmati wilayah Eropa dan wilayah Asia Turki dalam sekali perjalanan? Anda wajib mencicipi sensasi tersebut dari atas Bosphorus Cruise. Bosphorus Cruise sendiri adalah sebuah wisata kapal feri yang menyusuri sepanjang selat Bosphorus. Dimulai dari dermaga Eminonu, perjalanan pun dimulai. Ditemani hembusan angin dan air laut yang jernih, Anda bisa menikmati ragam bangunan bersejarah yang berdiri di kiri kanan laut. Seperti Galata Tower, Dolmabahce Palace, dan Menara Leander yang berdiri kokoh. Pemandangan lain yang akan Anda nikmati adalah benteng pertahanan dan jembatan Bosphorus. Sepanjang perjalanan selama kurang lebih 90 menit, mata Anda disuguhi bangunan bersejarah yang terasa seperti di negeri dongeng. Pemandangan burung camar beterbangan yang sesekali mendekat ke permukaan air dengan lanskap sore hari menuju senja, juga akan menjadi pelengkap panorama wisata Bosphorus yang mungkin tidak akan Anda lupa.
MELIHAT TEMPAT-TEMPAT BERSEJARAH IKONIK
Masjid Sultan Ahmed atau dikenal dengan Masjid Biru (Blue Mosque) memiliki lima kubah, enam menara, dan delapan kubah sekunder, yang menjadikan masjid ini sebagai yang terbesar terakhir pada periode klasik. Disebut masjid biru karena masjid ini dilapisi oleh lebih dari 20.000 ubin Iznik buatan tangan yang berwarna pirus kebiruan. Selain menjadi sebuah masjid yang aktif digunakan warga muslim disana untuk shalat lima waktu, Masjid Sultan Ahmed juga sekaligus menjadi saksi bisu sejarah kejayaan Kekaisaran Ottoman yang pernah berdiri di Turki.
Selanjutnya mari melihat Hippodrome Konstantinopel atau Hippodrome Square. Sebuah alun-alun yang terletak persis di depan Blue Mosque. Hippodrome dulunya adalah sebuah tempat berkumpul orang-orang selama berabad-abad pada zaman Bizantium. Selain itu juga digunakan sebagai tempat perkelahian gladiator dan arena lomba kereta kuda. Disini Anda bisa melihat Monumen tertua di Istabul yaitu Monumen Theodosius (Obelisk of Theodosius) dengan tinggi sekitar 117 meter dan panjang 480 meter.
Dilanjutkan dengan Hagia Sophia, landmark paling ikonik di Turki. Pertama kali dibangun sebagai gereja katedral pada 325 Masehi. Mulanya, bangunan ini hanyalah bangunan beratap kayu dan tak semegah sekarang. Pada era Kekaisaran Ottoman tahun 1453, bangunan ini diubah menjadi sebuah masjid. Kemudian setelah Turki berubah menjadi negara republik, Hagia Sophia diubah menjadi sebuah museum. Museum yang menjadi saksi dua ajaran agama yang pernah bernaung didalamnya. Sejak tahun 1985, Hagia Sophia diakui sebagai salah satu dari situs Warisan Dunia UNESCO. Hingga akhirnya pada Juli 2020, bangunan ini kembali berubah fungsi menjadi masjid bagi warga muslim Turki untuk melaksanakan ibadah.
Masih berada dalam satu wilayah dengan Hagia Sophia dan Blue Mosque, berdiri megah Topkapi Palace. Istana yang menyimpan berbagai peninggalan Nabi Muhammad SAW, sahabat dan keluarganya, serta sejumlah barang penting yang melekat di Ka’bah tempo dulu. Disini Anda bisa melihat talang emas, pintu Ka’bah, gembok Ka’bah, dan tempat penutup sudut Hajar Azwad.
Untuk menutup hari di Istanbul, sempatkan untuk membeli buah tangan di pasar kuno terbesar dan tertua di dunia yaitu Grand Bazaar Istanbul. Pasar ini menjadi surga nya pecinta pernak-pernik khas Turki yang dijual dengan harga terjangkau. Berusia lebih dari 500 tahun, pasar ini memiliki 3000 toko yang tak hanya menjual beragam pernak-pernik tetapi juga menjual perabotan, tasbih, koin-koin kuno, hingga macam-macam teh herbal.
BERJALAN-JALAN DI KOTA BURSA
Setelah menelusuri eksotisme Istanbul, mari kita bergeser ke Barat Turki yaitu kota Bursa. Kota yang terletak di kaki Gunung Uludag setinggi kurang lebih 2500 mdpl ini juga memiliki ragam wisata menarik. Kalau Istanbul punya Blue Mosque, disini Anda bisa menemukan Masjid Hijau (Green Mosque) atau Yesil Camii. Warna eskterior masjid ini memang tak berwarna hijau, namun saat masuk kedalam Anda akan menemukan interior yang didominasi warna hijau dan toska. Kawasan sekitar masjid yang ditumbuhi pepohonan semakin menambah keasrian wilayah masjid.
Selain Green Mosque, Grand Mosque juga menjadi salah satu masjid tersohor di kota Bursa. Grand Mosque atau Masjid Agung Bursa (Ulu Camii Bursa) dibangun pada 1396 dengan gaya arsitektur perpaduan Seljuk – Usmaniyah. Ciri khas dari masjid ini adalah memiliki dua puluh kubah di bagian atapnya. Keunikan lainnya, interior masjid ini dipenuhi ukiran kaligrafi Islam yang indah. Bahkan banyak ahli yang mengatakan bahwa Ulu Camii Bursa memiliki salah satu contoh kaligrafi Islam terbesar di dunia.
Setelah melihat ragam masjid dengan sejarah nya masing-masing, saatnya wisata belanja di Bursa. Ada Silk Market atau Koza Han, sebuah pasar yang menjual ragam olahan sutra dengan harga murah seperti kain sutra, syal sutra, bahan pakaian, barang artistik, produk tekstil rumah, pakaian dalam, perak, dan cinderamata berharga lainnya. Tak hanya bebelanja, disini Anda juga bisa sekaligus menikmati bangunan sejarah dari pasar ini. Jangan lewatkan mengunjungi restoran atau cafe untuk mencicipi kuliner Turki.
Baca Artikel Bagian II Di Sini |