Sejarah Taman Nasional Tanjung Puting

Mitra Via tentu menyadari kekayaan alam yang dimiliki Indonesia berupa keragaman flora dan fauna. Kekayaan yang terdapat dari Sabang sampai Merauke ini membuat Indonesia diakui sebagai salah satu negara terindah di dunia. Salah satu kekayaan alam yang dapat dinikmati dan harus dilestarikan terdapat di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.

Taman Nasional Tanjung Puting dibangun sebagai kawasan konservasi hewan langka, yaitu orang utan dan bekantan. Seperti taman nasional lainnya, di Tanjung Puting terdapat pula beragam jenis flora dan fauna lain yang tak kalah eksotis. Namun, bagaimana sejarah berdirinya Taman Nasional Tanjung Puting?

Sejak tahun 1936, kawasan Tanjung Puting telah ditetapkan sebagai kawasan cagar alam oleh pemerintahan Hindia Belanda. Kala itu, kawasan cagar alamnya terdiri dari Cagar Alam Kotawaringin dan Suaka Margasatwa Sampit. Pemerintah Hindia Belanda sejak saat itu telah menyadari pentingnya dibuat kawasan khusus untuk melestarikan keberaadaan orang utan dan bekantan.

Kawasan Cagar Alam Kotawaringin dan Suaka Margasatwa Sampit kemudian menjadi satu pada tahun 1977, yaitu Suaka Margasatwa Tanjung Puting. Saat itu UNESCO juga mendaftarkan kawasan Tanjung Putting menjadi Cagar Biosfer di Indonesia. Hingga akhirnya pada tahun 1984 kawasan Tanjung Puting ditetapkan menjadi Taman Nasional oleh pemerintah Indonesia.

Selain menjadi tempat konservasi, Taman Nasional Tanjung Puting juga dapat dikunjungi oleh wisatawan. Mitra Via dapat merekomendasikan Tanjung Puting sebagai destinasi wisata yang menarik bagi Tamu Anda. Dijamin, Tamu Anda akan disuguhkan oleh keindahan alam yang eksotis dan melahirkan kenangan yang sulit dilupakan!

Temukan penawaran paket Tour Tanjung Puting di sini.

Paket Tour Tanjung Puting

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *