MENJELAJAHI TURKI, NEGARA EURASIA YANG MEMPESONA (BAGIAN II)

MENYAMBANGI EPHESUS, KOTA ROMAWI KUNO DI IZMIR TURKI
Setelah melihat ragam masjid di Istanbul dan Bursa, sekarang saatnya melihat yang ‘tidak biasa’ di Turki. Sempat menjadi kota Yunani terbesar kedua setelah Roma, Ephesus kini menjadi salah satu tempat wajib yang harus dikunjungi jika traveling ke Turki. Ephesus yang saat ini merupakan kota terbesar ketiga di Turki diberi julukan The Pearl of Aegean. Ephesus yang awalnya milik Yunani, hingga akhirnya jatuh ke tangan Turki memiliki sejarah yang panjang. Namun puing-puing dan reruntuhan bangunan yang tersisa justru menjadi sebuah wisata cantik bak dunia mitologi yang dimiliki Selcuk, Provinsi Izmir, Pesisir Barat Asia Turki.

Great Theater atau Grand Theater Ephesus menjadi salah satu saksi bisu kejayaan Ephesus pada jaman dahulu. Bangunan ini merupakan sebuah amphitheater, yaitu gelanggang terbuka yang digunakan untuk pertunjukan hiburan dan pertunjukan seni, khas bangsa Romawi. Berbentuk setengah lingkaran dengan undakan tempat duduk layaknya stadion. Saat berada di atas theater, Anda dapat menyaksikan betapa megahnya salah satu bangunan peninggalan romawi kuno ini.

Masih dalam area yang sama, ada juga sebuah pilar yang berdiri menjulang yang disebut Temple of Artemis Basilica atau Kuil Artemis. Dahulu, kuil ini adalah sebuah tempat pemujaan Dewi Artemis, sang dewi bulan dan perburuan. Awalnya kuil ini adalah sebuah kuil megah yang disokong oleh 127 pilar. Namun sayang, kemegahan Artemis harus hilang akibat terjangan banjir, dibakar, hingga terakhir dijarah dan dihancurkan oleh Suku Goth.

Di Ephesus juga terdapat sebuah perpustakaan yang pernah berdiri kokoh, dengan nama Celcus Library. Dibangun pada tahun 114-117 M untuk memperingati Tiberius Julius Celsus Polemaeanus, seorang Gubernur Romawi pada masa itu. Dari situlah nama perpustakaan ini diambil. Bahkan, Julius Celsus juga dimakamkan di lantai dasar bangunan ini. Hingga saat ini, Anda masih bisa menikmati arsitektur romawi dalam reruntuhan Celcus Library yang telah direkonstruksi.

MATA AIR PANAS DI HIERAPOLIS – PAMUKKALE
Hierapolis-Pamukkale merupakan kota kuno yang terletak di mata air panas Phrygia klasik di Anatolia barat daya, yang dibangun pada abad ke-2 SM. Meski beberapa bagian telah runtuh akibat gempa, namun kemegahannya masih bisa disaksikan hingga saat ini. Dalam Hierapolis-Pamukkale, terdapat ragam situs kuno seperti amphitheater, bemacam-macam kuil, bekas bangunan gereja, hingga mata air panas.

Selanjutnya mari bersantai menikmati mata air panas berwarna biru kehijauan yang berundak-undak sehingga menciptakan panorama yang menakjubkan. Dengan suhu sekitar 35°C, air mengaliri 17 kolam undakan menuju lembah yang lebih dalam. Dasar dan dinding kolam terlapisi kristal berwarna putih bersih seperti kapas. Tak heran kalau tempat ini diberi nama Pamukkale yang dalam bahasa turki berarti Cotton Castle Hierapolis atau Kastil Kapas Hierapolis. Mata air panas ini juga disebut dengan Cleopatra’s Pool, karena mitosnya Cleopatra pernah berenang di sini. Anda juga bisa menikmati mata air panas Pamukkale dengan catatan wajib mengenakan pakaian renang dan membayar biaya tambahan. Wisata Pamukkale juga telah masuk dalam daftar UNESCO World Heritage Site atau situs yang dilestarikan oleh UNESCO.

PANORAMA CAPPADOCIA YANG MEMPESONA
Sebelum menuju Cappadocia, marilah kita singgah di kota Konya. Konya termasuk kota paling religius di Turki. Salah satu bukti nya adalah adanya Mevlana Museum. Museum ini adalah tempat tinggal sekaligus makam dari Jalaluddin Rumi, seorang tokoh sufi Islam. Jalaluddin rumi juga tokoh yang menginspirasi terciptanya Whirling Dervishes, tarian sufi paling khas di Turki. Hal tersebut menjadikan Mevlana Museum banyak dikunjungi peziarah lokal yang mencapai 1,5 juta pertahunnya.

Saat masih berada di Konya, jangan lupa menyempatkan untuk berfoto di Sultanhani Caravanserai, sebuah bekas karavan atau hotel yang menjadi tempat singgah para pedagang dan militer dari Konya menuju Aksaray. Dengan arsitektur yang masih utuh dan mempesona, tempat ini sangat pas dijadikan spot berfoto sebelum menuju Cappadocia.

Jauh di bawah tanah Cappadocia terdapat kota kuno yang juga disebut Kota Bawah Tanah atau Derinkuyu Underground City. Sebagian besar kota ini dimulai oleh umat Kristiani pada awal abad ke-20 sebagai tempat persembunyian. Dengan kedalaman sekitar 60 meter (200 kaki), kota ini bisa menampung sebanyak 20.000 orang didalamnya. Meski terdapat 18 tingkat, namun hanya 8 tingkat yang dibuka untuk wisatawan.

Setelah menyusuri bawah tanah, Anda bisa mencoba untuk datang ke Goreme Open Air Museum, sebuah museum terbuka yang terdiri dari gua-gua bekas gereja. Di dalam gua tersebut banyak terdapat lukisan gambar di langit langit yang melengkung. Karena area museum berbukit dan banyak tangga, maka dibutuhkan sedikit tenaga untuk mendaki. Tapi semua itu akan terbayar saat Anda melihat pemandangan indah sekitar museum.

Mengunjungi Cappadocia belum lengkap rasanya tanpa mencoba Hot Air Balloon atau wisata balon udara. Menikmati pemandangan penuh bebatuan dari atas ketinggian, tentu akan menjadi suatu pengalaman yang menggugah adrenalin. Dari ketinggian, pucuk-pucuk pilar batu raksasa terlihat mempesona, mirip dengan rumah peri di negeri dongeng. Untuk menikmati 45-90 menit diatas balon udara, Anda harus membayar biaya tambahan sesuai dengan operator yang menyediakan.

MENGUNJUNGI IBUKOTA TURKI
Setelah mengunjungi berbagai kota di Turki seperti Istanbul, Bursa, Hierapolis-Pamukkale hingga Cappadocia, tiba saatnya kita berkunjung ke ibukota Turki yaitu Ankara. Kota terbesar kedua di Turki ini merupakan kota industri dan perdagangan serta menjadi pusat pemerintahan dan lokasi kantor kedutaan negara asing yang dihuni sekitar 4,5 juta jiwa.

Salah satu wisata yang wajib Anda kunjungi di Ankara adalah Ataturk Mausoleum atau Mausoleum Mustafa Kemal Ataturk (Anıtkabir). Ataturk merupakan sebuah makam Mustafa Kemal Atatürk, seorang pendiri sekaligus presiden pertama Republik Turki. Sekilas bangunan ini memang tidak terlihat seperti sebuah makam, karena desain arsitektur berlapis marmer yang megah. Tak hanya makam, monumen ini juga berisi beberapa patung dan relief sejarah Perang Kemerdekaan Republik Turki, dan kehidupan Atatürk. Di depan monumen terhampar lapangan luas yang biasanya digunakan sebagai tempat upacara. Jangan lupa untuk berfoto dengan latar monumen ini, sebagai kenangan dan tanda bahwa Anda sudah mengunjungi Ankara.

Perjalanan dari Jakarta ke Turki memang memakan waktu yang cukup lama, kurang lebih 12 jam dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Tapi, Anda bisa merasakan perjalanan yang nyaman bersama Qatar Airways. Qatar Airways menciptakan perjalanan yang aman dengan menerapkan protokol kesehatan dari Jakarta hingga Anda sampai di Istanbul.

Cek Protokol Kesehatan Qatar Airways Di Sini

Untuk merasakan pengalaman berlibur dan mengunjungi beberapa destinasi wisata Turki seperti di atas, Anda bisa mendapatkannya dengan Promo Group Tour Turkey with Bosphorus Cruise dari via.com! Hanya dengan Rp 11,5 Jt, Anda bisa mendapatkan itinerary dengan ragam destinasi wisata, akomodasi hotel bintang 4, hingga tiket penerbangan dengan Qatar Airways. Penawaran menarik ini berlaku hanya sampai 30 Oktober 2020. Yuk, rasakan sensasi menjelajahi keindahan Turki, atau tawarkan promo ini kepada customer karena ada komisi menarik hanya untuk Anda. Cek sekarang juga promo nya di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *