May 20, 2020 2 min to read

UNIK DAN MERIAH, 5 TRADISI SAAT RAMADHAN DI BERBAGAI NEGARA

Category : Uncategorized

Mitra Via, bulan Ramadhan adalah bulan di mana semua pahala dan kemuliaan lainnya dilipat gandakan. Seluruh umat muslim bersama-sama memanjatkan doa dan menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh rahmat ini. Namun, tak hanya beribadah, umat Muslim di berbagai belahan dunia juga punya tradisi unik yang hanya dilakukan ketika Ramadhan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah 5 tradisi unik tersebut:

 

1.Meriam Yellow Bastion, Bosnia-Herzegowina

Memiliki mayoritas umat muslim, Kota Sarajevo di Bosnia juga punya tradisi unik setiap bulan Ramadhan. Ngabuburit atau kegiatan yang dilakukan pada saat menunggu buka puasa di Saravejo, biasanya diisi dengan melihat tembakan meriam. Meski dahulu sempat dilarang , namun tradisi ini mulai kembali diadakan pada tahun 1990 hingga sekarang. Meriam biasanya akan ditembakan pada saat waktu berbuka puasa dan saat sebelum dilaksanakannya waktu shalat subuh, sebagai penanda awal waktu puasa di hari yang baru.

Tidak hanya di Bosnia, negara Islam lain juga masih melaksanakan tradisi tersebut, diantaranya adalah Mesir, Uni Emirat Arab, Bangladesh, Kuwait dan juga Arab Saudi.

2. Kohl, India

Meski mayoritas penduduk India beragama Hindu, namun bulan Ramadhan selalu disambut dengan perayaan spesial yang meriah. Sambil mengenakan pakaian tradisi etnis Muslim yang biasa di sebut Kurta atau Salwa-Kameez, para pria muslim di India melakukan tradisi memakai celak atau kohl (sejenis eyeliner) di matanya. Mereka akan saling memakaikan celak mata satu dengan lainnya. Biasanya, sehabis memakai celak, masyarakat India akan berbuka puasa bersama di masjid atau surau kecil.

Meski rutin dilakukan masyarakat india saat Ramadhan, namun ternyata tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat Yaman.

3. Fanous, Mesir

Dalam bahasa Arab, kata “Fanous” berarti lentera. Tradisi unik yang merupakan simbol Ramadhan di Timur Tengah terutama Mesir ini adalah tradisi memasang lampu lentera yang biasanya terbuat dari logam dan kaca berwarna-warni yang cantik. Lentera dekoratif ini digantung di mana-mana, mulai dari rumah, area publik, hingga jalan-jalan di Kairo selama Ramadhan. Diperkirakan tradisi ini bermula sejak abad ke-10 ketika Khilafah Fatiiyah memerintah sebagian besar umat Muslim di Mesir. Dengan adanya tradisi Fanous, jalanan di kota Mesir pada bulan Ramadhan akan lebih semarak karena pemandangan malam hari yang berwarna warni dari lentera tersebut.

4. Garangao, Qatar

Tradisi Garangao atau yang biasa disebut dengan Festival Garangao biasa dilaksanakan pada hari ke 14 Ramadhan.
Garangao berasal dari kata gara, dalam bahasa Khaliji yang berarti mendengar suara-suara yang saling berbunyi. Sehabis salat Maghrib, anak-anak berdandan dengan pakaian tradisional dan membawa tas yang dihias. Mereka berjalan berkeliling kampung sambil menyanyikan lagu Garangao dengan memukul benda yang menghasilkan bunyian. Mereka juga akan berkunjung ke tetangga memamerkan pakaian unik mereka dan ketika pintu sudah dibuka, mereka akan mendapatkan sesuatu dari yang punya rumah. Jika dahulu mereka diberi kurma, nasi dan gandum, sekarang mereka lebih sering diberi permen/cokelat/kacang sebagai penggantinya.

Jika diperhatikan kembali, tradisi ini sedikit mirip dengan tradisi Halloween.

5. Mesaharaty, negara-negara Timur Tengah

Ternyata budaya membangunkan sahur tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Di beberapa negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Mesir, dan Yaman juga terdapat tradisi serupa yang disebut Mesaharaty. Jika di Indonesia biasanya masyarakat menggunakan bedug atau gendang sebagai bebunyian, Mesaharaty menggunakan drum kecil yang disebut Al Tabbeil. Orang-orang yang melakukan Mesaharaty akan berteriak menyebut nama dari keluarga yang dibangunkan pada tiap-tiap rumah yang dikenalnya. Tak hanya itu, mereka juga akan diberikan hadiah dari masyarakat di akhir bulan Ramadhan, sebagai rasa terima kasih atas apa yang mereka dilakukan di waktu sahur.

Mitra Via, itu dia beberapa tradisi yang biasa dilakukan masyarakat di berbagai negara. Meski puasa tahun ini harus di rumah saja, namun kita harus selalu semangat menjalaninya.

Leave a comment

Newsletter subscribe